Battery Management System (BMS) adalah teknologi penting yang digunakan untuk mengoordinasikan dan mengelola kondisi baterai secara real-time. BMS bertanggung jawab atas pengawasan parameter penting seperti tegangan, arus, suhu, dan status pengisian baterai. Implementasi BMS juga terbukti meningkatkan tingkat keamanan dengan mengurangi risiko kegagalan baterai yang dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Dapat disimpulkan bahwa BMS adalah komponen yang penting pada baterai dan harus bersatu terus menerus dimana saja dan jarak jauh sekalipun untuk memastikam agar kondisi baterai benar-benar dilindungi oleh BMS. Oleh karena itu pada proyek akhir ini membuat sebuah sistem telemetri untuk Battery Management System (BMS) Narada 48NPFC80 Melalui protokol Modbus RTU dan RS485, yang kemudian diteruskan ke modul wemos esp8266 dan dikirimkan melalui WiFi ke server cloud atau aplikasi berbasis web seperti Blynk. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem IoT yang digunakan mampu mendeteksi ketidakseimbangan tegangan antar sel baterai dengan akurasi tinggi, memberikan peringatan melalui aplikasi Blynk setiap kali perbedaan tegangan antar sel melebihi ambang batas yang ditentukan. Selain itu, sistem menunjukkan kesesuaian yang baik dengan pengukuran manual menggunakan alat ukur eksternal, dengan perbedaan rata-rata kurang dari 0.1 V untuk tegangan sel, kurang dari 1°C untuk suhu, dan kurang dari 2% untuk pengukuran arus. Pengujian daya dan cut-off juga menunjukkan bahwa sistem telemetri IoT ini dapat diandalkan untuk menjaga parameter penting dari BMS Narada 48NPFC80, memastikan pemutusan pengisian dan pengosongan baterai pada batas yang telah ditentukan untuk melindungi baterai dari kondisi overcharge dan overdischarge.