Penelitian ini menganalisis reaksi pasar modal Indonesia terhadap
kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat pada April 2025
terhadap komoditas sektor Consumer Cyclicals. Sektor ini, yang
tercermin dari penurunan kinerja Indeks IDX Consumer Cyclicals
(IDXCYCLIC) sebesar 14,55% YtD hingga akhir April 2025, dianggap
rentan terhadap ketidakpastian perdagangan internasional.
Menggunakan metode Studi Peristiwa (Event Study), penelitian
kuantitatif ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan Average
Abnormal Return (AAR) dan Average Trading Volume Activity
(ATVA) pada 22 sampel emiten sektor Consumer Cyclicals di Bursa
Efek Indonesia (BEI) selama 14 hari perdagangan sebelum dan sesudah
tanggal peristiwa (9 April 2025). Hasil pengujian hipotesis
menggunakan Paired Sample T-test dan Wilcoxon Signed Ranks Test
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada AAR. Hal
ini mengindikasikan pasar modal Indonesia tidak memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap informasi kebijakan tarif tersebut. Namun,
hasil pengujian menemukan adanya perbedaan signifikan pada ATVA.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebijakan tarif AS memengaruhi
aktivitas perdagangan saham yang tercermin dari adanya perbedaan
volume jual beli, meskipun tidak berdampak signifikan terhadap
abnormal return yang diperoleh investor.
Kata Kunci: Kebijakan Tarif, Consumer Cyclicals, Event Study,
Abnormal Return, Trading Volume Activity