Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan harga saham dan
volume saham pada saham sektor properti di BEI sebelum dan sesudah
peristiwa kenaikan PPN 12% pada 1 Januari 2025 di Indonesia. Penelitian
ini merupakan event study dengan melakukan pengamatan terhadap harga
saham dan volume saham selama 15 hari sebelum dan sesudah peristiwa
kenaikan PPN 12%. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari website IDX. Data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi harga penutupan saham harian, nilai IHSG harian, volume
perdagangan harian, dan volume saham yang beredar. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling
dengan total sampel 29 perusahaan sektor properti. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda menggunakan
nonparametrik wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
harga saham dan volume saham sebelum dan sesudah peristiwa kenaikan
PPN 12% pada 1 Januari 2025 di Indonesia. Implikasi penelitian bagi
regulator pemerintah. Hasil ini menunjukkan bahwa kenaikan PPN 12%
tidak menyebabkan gejolak yang signifikan di pasar saham sektor
properti. Hal ini dapat menjadi pertimbangan positif bahwa kebijakan
tersebut tidak menimbulkan ketidakstabilan pasar modal dalam jangka
pendek. Namun, regulator perlu mempertimbangkan dampak jangka
panjang yang mungkin tidak tertangkap dalam jendela pengamatan 15
hari. Implikasi penelitian ini dapat menjadi dasar bagi regulator dalam
mengevaluasi efektivitas kebijakan dan mempertimbangkan periode
pengamatan atau kondisi ekonomi tertentu untuk analisis yang lebih
komprehensif.