Mesin pengering sagu adalah salah satu mesin bantu kerja untuk membantu proses pengeringan sagu berfokus untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa simpan pati sagu, Pada mesin pengering ini menggunakan type rotary dryer yang dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi pengeringan pati sagu. Dan sirip (FIN), yang membolak-balikkan material agar panas terdistribusi secara merata,. Penelitian ini akan simulasi variasi bentuk sirip dengan menggunakan metode Discrete Element Method (DEM). Pada simulasi de mini menggunakan 4 variasi sirip yaitu 150°, 135°, dan 120°, dan 90°, untuk simulasi ini menunjukan bagai mana fenomena partikel yang terjadi pada mesin pengering sagu type rotary dryer ini dengan menggunakan kecepatan putaran 20 rpm. Adapun dari ke 4 jenis mata sirip tersebut yang paling efisien yaitu 135° karena sudut sirip 135° cenderung lebih stabil dengan daya dan torsi tinggi pada rentang yang cukup sempit, artinya hasilnya lebih stabil yaitu 21,414 watt dan 22,443 N.m. Sudut sirip 120° meskipun bisa sangat tinggi dayanya, namun torsi sangat bervariasi dan ada nilai torsi yang cukup rendah, ini bisa berarti kurang stabil dalam operasional. Sudut 90° dan 150° kurang optimal karena daya dan torsinya lebih rendah dan kurang mendukung performa maksimum. Adapun salah satu komponen penting pada penelitian ini ialah perlu mengetahui masajenis dari modul yang akan disimulasikan. Karena untuk menentukan spesifikasi material yang akan ditetapkan ke partikel. Variabel yang digunakan pada penelitian ini ialah massa jenis,dan massa jenis padat.
Kata Kunci: Rotary Dryer, Pengeringan Pati Sagu, Sirip (Fin), Discrete Element Method (DEM),