Penelitian ini membahas pengujian Multi Hole Orifice (MHO) sebagai komponen pengukur dan pengendali aliran fluida dengan memvariasikan jumlah lubang (4, 6, dan 9) serta jenis material (kuningan, tembaga, dan aluminium). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh variasi desain dan material terhadap pressure drop serta deformasi pelat, sehingga diperoleh konfigurasi yang paling efisien dan tahan terhadap beban aliran. Orifice plate pada penelitian ini berfungsi sebagai pengukur laju aliran fluida berdasarkan perbedaan tekanan antara sisi upstream dan downstream. Pengujian dilakukan secara eksperimental menggunakan sistem perpipaan tertutup yang dilengkapi rotameter untuk mengatur debit aliran, pressure gauge untuk mengukur perbedaan tekanan, serta alat ukur deformasi untuk mengevaluasi ketahanan struktural pelat terhadap tekanan fluida. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi 9 hole memberikan pressure drop paling rendah dan deformasi paling kecil, sehingga memiliki kinerja hidrolis dan stabilitas struktural terbaik. Material tembaga menunjukkan performa optimal pada debit 50–60 LPM, meskipun memiliki yield strength yang lebih rendah dibandingkan kuningan dan aluminium. Kuningan memiliki ketahanan deformasi yang baik, sedangkan aluminium cenderung mengalami peningkatan pressure drop pada debit tinggi. Secara keseluruhan, alat uji yang digunakan mampu menghasilkan data pengukuran laju aliran dan deformasi dengan akurat dan konsisten, sehingga dapat dijadikan referensi untuk perancangan MHO yang efisien dan tahan deformasi pada aplikasi industri bertekanan rendah hingga menengah.