Kebocoran gas LPG merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kebakaran di lingkungan rumah tangga. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem monitoring yang mampu mendeteksi kebocoran secara dini dan memberikan peringatan. Penelitian ini merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring kebocoran gas LPG berbasis algoritma fuzzy logic yang diintegrasikan dengan sensor gas MQ-2, sensor suhu DHT11, dan mikrokontroler ESP32. Sistem ini dirancang untuk membaca konsentrasi gas dan suhu, kemudian mengolahnya melalui proses fuzzifikasi, inferensi fuzzy, dan defuzzifikasi guna menentukan status kondisi: Aman, Waspada, atau Bahaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu berpengaruh terhadap keluaran sistem, di mana suhu tinggi dapat memperkuat status bahaya meskipun konsentrasi gas belum mencapai ambang batas. Kecepatan respon sensor juga diuji, dengan rata-rata delay pembacaan sensor DHT11 sebesar 24,9 ms, sedangkan sensor MQ-2 menunjukkan respon hampir instan dengan delay rata-rata 0,1 ms. Selain itu, waktu proses algoritma fuzzy hanya membutuhkan rata-rata ±38 mikrodetik, menunjukkan kemampuan sistem dalam memberikan respons yang cepat dan efisien. Sistem secara otomatis mengirimkan notifikasi peringatan melalui Telegram dan mengaktifkan buzzer berdasarkan kondisi yang terdeteksi. Rata-rata waktu delay pengiriman notifikasi melalui Telegram tercatat sebesar 2,94 detik, yang masih berada dalam batas toleransi untuk sistem monitoring rumah tangga.