SMAN 1 Pekanbaru merupakan sekolah menengah atas tertua dan terkemuka di Kota Pekanbaru yang dikenal memiliki prestasi akademik. Sekolah ini menerapkan Kurikulum Merdeka dan aktif dalam berbagai kompetisi. Salah satu fasilitas penting dalam mendukung proses belajar adalah perpustakaan sekolah, yang berperan dalam meningkatkan literasi siswa. Akan tetapi, banyak siswa yang belum memahami fungsi dan aturan perpustakaan, sehingga masih sering terjadi pelanggaran seperti tidur, mencoret buku, dan meletakkan buku secara sembarangan. Kondisi ini terjadi karena sosialisasi mengenai perpustakaan hanya disampaikan secara singkat saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sehingga penyampaiannya kurang efektif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan media informasi yang menarik berupa video animasi edukatif. Video ini berisi pengenalan lingkungan perpustakaan, tata tertib, panduan peminjaman buku, serta pembuatan kartu anggota perpustakaan. Animasi dibuat dengan pendekatan high poly dan low poly menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Berdasarkan hasil penelitian, tingkat pemahaman siswa meningkat dari 65,15% menjadi 87,27% setelah menonton, dengan kenaikan sebesar 33,95%. Selain itu, sebanyak 96,48% responden menyatakan setuju bahwa animasi yang dibuat layak digunakan sebagai media edukasi. Maka, dapat disimpulkan bahwa video animasi ini efektif dan layak digunakan sebagai media alternatif untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai Perpustakaan SMAN 1 Pekanbaru.