Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam di setiap daerah,
salah satunya adalah tradisi Perahu Baganduang dari Kabupaten Kuantan
Singingi, Provinsi Riau. Tradisi ini merupakan parade perahu hias yang
awalnya digunakan sebagai alat transportasi raja, dan kini berkembang
menjadi pertunjukan seni dalam festival tahunan. Namun, karena
kurangnya publikasi, tradisi ini belum dikenal luas. Untuk mendukung
promosi budaya, dibuatlah film animasi 3D berjudul Perahu Baganduang
yang menyampaikan sejarah dan nilai budayanya secara menarik. Proses
produksi mengikuti metode Multimedia Development Life Cycle
(MDLC), dengan tahapan morphing menggunakan shape key, rigging
dengan Rigify, animating metode pose to pose, lighting dengan three�point lighting dan contrast ratio, sinematografi dengan teknik type of shot,
serta rendering menggunakan Eevee. Validasi dilakukan oleh pakar 3D
untuk menilai kualitas teknis dan artistik, menunjukkan seluruh aspek
telah sesuai standar produksi. Selain itu, dilakukan pre-test dan post-test
pada 50 responden untuk mengukur efektivitas penyampaian informasi.
Hasilnya, pemahaman meningkat dari 63% menjadi 87% setelah
menonton film. Film ini dinilai berhasil menjadi media edukatif yang
efektif dalam memperkenalkan budaya secara visual yang mendukung
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam memperkenalkan tradisi Perahu
Baganduang secara lebih luas.