Sampah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan memerlukan pengelolaan yang efektif. Di lingkungan terbuka seperti area sekitar kampus, penumpukan sampah sering terjadi akibat kurangnya sistem pemantauan yang efisien. Penumpukan ini juga berisiko menghasilkan gas berbahaya seperti metana yang dapat mencemari udara. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang Smart Trashcan berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat memantau berat sampah, status tong sampah (apakah masih bisa diisi atau sudah penuh), mendeteksi gas berbahaya, memberikan notifikasi otomatis, serta mengeluarkan suara interaktif. Smart Trashcan dibuat untuk ditempatkan di lokasi yang jauh atau jarang terjangkau oleh petugas kebersihan. Karena lokasinya berada di luar ruangan dan jauh dari sumber listrik, sistem ini menggunakan panel surya 17V 10WP untuk mengisi daya aki 12V 8AH, sehingga memungkinkan alat ini beroperasi secara mandiri. Mikrokontroler ESP32 mengintegrasikan beberapa sensor, yaitu sensor ultrasonik HC-SR04 untuk mendeteksi tangan pengguna saat hendak membuang sampah dan mengukur kapasitas sampah, sensor load cell HX711 5 Kg untuk mengukur berat sampah, dan sensor MQ-4 untuk memantau kadar gas metana. Ketika tong sampah penuh, sistem mengirimkan notifikasi otomatis ke Telegram petugas kebersihan agar sampah segera dikosongkan. Jika ada pengguna mendekat untuk membuang sampah, modul suara ISD1820 akan mengeluarkan peringatan “Maaf, tong sampah ini sudah penuh!” dan servo tidak akan membuka tutup tong sampah. Hasil pengujian menunjukkan sensor HC-SR04 memiliki tingkat akurasi rata-rata sebesar 95.62%, sensor load cell memiliki tingkat akurasi rata-rata 91.30%, kemudian sensor MQ4 memiliki tingkat akurasi rata-rata 91.31%, serta pengujian delay notifikasi Telegram dengan akurasi rata-rata sebesar 1.716 detik.