Pengangkutan gas hidrokarbon di industri seringkali membawa kontaminan seperti kerak, karat, dan partikel logam las yang dapat mengganggu aliran dan merusak komponen seperti kompresor. Strainer digunakan untuk menyaring kotoran sebelum fluida memasuki sistem utama. Pada laju aliran tinggi, strainer, terutama pelat berlubang, rentan terhadap kerusakan struktural. Karena pengujian eksperimental mahal dan berisiko, simulasi Finite Element Analysis (FEA) digunakan. Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi laju aliran gas metana terhadap kekuatan strainer baja karbon dengan ketebalan pelat 0,8 mm, 1 mm, dan 2 mm. Kecepatan yang diuji adalah 7,59 m/s, 9,59 m/s, dan 11,59 m/s pada tekanan 10 bar dan suhu 55℃. Hasil penelitian menunjukkan tegangan tertinggi pada dasar strainer: 32.826 N/m² (0,8 mm), 30.472 N/m² (1 mm), dan 21.975 N/m² (2 mm). Deformasi maksimum terjadi pada ujung strainer: 2,35×10-8 m, 2,91×10-8 m, dan 2,82×10-8 m. Semua nilai tersebut berada di bawah batas kekuatan luluh baja karbon (2,5×108 – 5×108 N/m²), yang menunjukkan desain yang aman terhadap beban aliran tinggi.
Kata kunci: Gas Hidrokarbon, Conical Strainer, Von Mises Stress, Total Deformation, FEA