Penentuan tingkat kematangan buah jeruk secara akurat sangat penting untuk menjamin kualitas dan rasa. Metode manual yang mengandalkan pengamatan visual sering kali kurang akurat dan berisiko merusak buah. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan alat yang dapat mendeteksi kematangan buah jeruk dari Berastagi dan Wokan tanpa merusaknya, dengan berfokus pada tingkat keasaman buah menggunakan sensor spektral AS7263 dan mikrokontroler ESP32. Sistem ini berfungsi dengan menganalisis pola refleksi cahaya Near-Infrared (NIR) pada panjang gelombang tertentu yang berhubungan dengan keasaman buah sebagai indikator kematangan. Pengujian dilakukan pada jarak 0, 1, dan 2 cm, dengan hasil terbaik diperoleh pada jarak 1 cm dan kanal R, karena menunjukkan nilai reflektansi yang stabil, signifikan, dan tidak tumpang tindih antara kategori asam dan manis. Data ambang batas ditentukan melalui pengujian awal yang terlebih dahulu dicoba oleh sepuluh orang responden kemudian diukur, data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan grafik box plot untuk menetapkan ambang batas klasifikasi. Setelah itu, hasil klasifikasi diuji menggunakan confusion matrix untuk membandingkan akurasi sistem dengan validasi manual. Pada pengujian terhadap jeruk Berastagi, alat menunjukkan hasil yang sangat bagus dengan nilai akurasi, spesifisitas, PPV, dan NPV masing-masing mencapai 100%. tanpa ada perbedaan antara hasil klasifikasi alat dan penilaian responden. Sementara itu, pada jeruk Wokan, akurasi sebesar 86,7%, spesifisitas 87,5%, PPV 95%, dan NPV 70% dari data tersebut mengindikasikan bahwa sistem mampu membedakan rasa manis dan asam dengan tingkat presisi yang baik. Dengan demikian, alat ini berpotensi menjadi solusi praktis, efisien, dan akurat dalam membantu proses seleksi buah jeruk matang secara otomatis tanpa merusak sampel.