Penanganan kebakaran secara dini sangat penting untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan merancang dan menguji sistem deteksi dan pemadaman kebakaran otomatis berbasis mikrokontroler Arduino Uno R4 Wi-Fi dengan notifikasi melalui Telegram. Sistem ini menggunakan tiga jenis sensor, yaitu sensor suhu DS18B20, sensor api KY-026, dan sensor gas MQ-2. Sistem ini memiliki tiga kondisi pembacaan, yaitu Aman, Siaga, dan Bahaya. Setiap perubahan kondisi yang terjadi, sistem akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan. Pada kondisi Bahaya, sistem akan mengaktifkan buzzer, menyemprotkan air melalui sprinkler, dan mengirimkan notifikasi ke pengguna secara otomatis. Pengujian dilakukan di ruangan berukuran 3x3 meter dengan variasi ketinggian sumber api yang berbeda-beda untuk menilai performa deteksi api dan respons sistem. Dari hasil pengujian alat, pada jarak 70 cm menunjukkan alat dapat mendeteksi api dengan waktu 67 detik, pada jarak 140 cm dapat mendeteksi api dengan waktu 106 detik, lalu jarak 210 cm sistem mendeteksi api selama 113 detik dan jarak 280 cm sistem mendeteksi api selama 133 detik. Rata-rata waktu pemadaman api adalah 4,725 detik dan rata-rata delay notifikasi Telegram adalah 2,692 detik. Secara keseluruhan, sistem ini menunjukkan kinerja yang responsive dan dapat diandalkan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran skala kecil secara otomatis, serta memberikan peringatan dini kepada pengguna melalui notifikasi mobile.