Sistem monitoring dan informasi dini bencana banjir berbasis Internet of
Things (IoT) telah dirancang sebagai alat pendukung kesiapsiagaan
masyarakat terhadap potensi banjir yang sering terjadi. Sistem ini
menggunakan sensor ultrasonik A01NYUB untuk mendeteksi ketinggian
air secara real-time, sensor tegangan untuk memantau kapasitas baterai,
serta mikrokontroler ESP32 untuk memproses dan mengirim data ke
platform website. Data yang ditampilkan meliputi ketinggian air, status
kondisi banjir (“Normal”, “Waspada”, “Siaga”, “Bahaya”), dan kapasitas
baterai. Sistem ini juga menggunakan panel surya sebagai sumber energi,
memungkinkan pengoperasian secara mandiri di daerah terpencil. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa sensor ultrasonik memiliki akurasi tinggi
saat permukaan air naik, dengan tingkat akurasi antara 97,63% hingga
99,34%, serta tetap akurat saat air turun, meskipun terjadi sedikit
penurunan akurasi pada ketinggian rendah (92,44%–94,67%). Data
sensor ditampilkan di website secara konsisten dengan delay sekitar ±5
detik, sementara perubahan status banjir ditampilkan secara tepat dan
logis. Sistem buzzer bekerja responsif dengan delay aktivasi sekitar ±1
detik, aktif satu kali saat status berubah menjadi “Waspada” dan “Siaga”,
serta berulang kali saat kondisi “Bahaya” hingga status membaik. Sensor
tegangan menunjukkan deviasi pembacaan kecil dibandingkan
multimeter, yaitu sekitar 0,08–0,10 V, dan kapasitas baterai tampil stabil
di angka 89,8%. Dengan performa ini, sistem dinilai efektif sebagai
sarana peringatan dini banjir untuk meningkatkan kewaspadaan,
kesiapsiagaan, serta koordinasi cepat antara masyarakat dan pihak
berwenang.
Kata kunci: Monitoring banjir, IoT, sensor ultrasonik, ESP32, buzzer
alarm, panel surya, sensor tegangan.