Lahan gambut terbentuk dari gambut dan vegetasi. Karakteristik lahan gambut cenderung mengalami kekeringan tak balik (irreversible drying) yang dapat meningkatkan risiko kebakaran. Sistem pengelolaan air untuk memantau ketinggian muka air di lahan gambut sangat dibutuhkan dan hal ini masih dilakukan secara manual. Penelitian sistem monitoring ketinggian muka air di lahan gambut berbasis Internet of things (IoT) telah banyak dilakukan untuk membantu petugas lapangan melakukan pemantauan pada lokasi yang sulit dijangkau. Namun, keterbatasan sumber listrik di lokasi lahan menjadi masalah, alat sangat bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan tetapi, kapasitas daya pada PLTS alat yang telah dibuat terbatas. Alat hanya dapat beroperasi selama 6 jam/hari. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, pada penelitian ini dirancang sistem dengan kapasitas daya yang mampu mendukung alat untuk bekerja selama 24 jam. Alat dapat juga mengontrol beban dalam menjaga kapasitas baterai. Hasil pengujian menunjukan sistem dapat beroperasi selama 24 jam diarea gambut pada petak 55 dengan menggunakan kapasitas baterai 40Ah dan kontrol beban dapat bekerja sesuai dengan tegangan minimum baterai serta sistem pembersih dapat bekerja sesuai dengan pengaturan antara intensitas cahaya dan tegangan panel surya. Dapat disimpulkan sistem yang telah dibuat dapat digunakan pada area gambut tanpa jaringan listrik maupun daerah lain tanpa jaringan listrik.