Ayam petelur memerlukan perawatan ekstra karena rentan stres. Suhu dan gas amonia yang tidak sesuai, yaitu di luar rentang 19-24°C dan melebihi 30 PPM, menyebabkan stres yang berujung pada penurunan produksi telur hingga kematian. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah kandang pintar yang mampu memantau dan mengendalikan suhu serta gas amonia. Sensor suhu DHT11 dan sensor gas MQ-135 digunakan untuk akuisisi data. Sistem bekerja dengan menyalakan lampu jika suhu di bawah 19°C untuk menghangatkan kandang, dan mengaktifkan kipas jika suhu di atas 24°C hingga suhu kembali ke rentang optimal 19-24°C. Apabila kadar gas amonia melebihi 30 PPM, peternak menerima pemberitahuan melalui smartphone, memungkinkan tindakan segera untuk mengurangi kadar amonia. Mikrokontroler ESP32 membaca data dari sensor DHT11 dan mengendalikan kipas atau lampu. Nilai suhu dan gas amonia dapat dipantau melalui Aplikasi Mobile, dan data tersimpan pada database MongoDB. Sistem ini berkontribusi pada lingkungan kandang yang optimal, sistem ini berhasil mengurangi tingkat stres dan kematian pada ayam petelur, serta meningkatkan produksi telur