Penelitian ini membahas tentang rancang bangun sistem otomatis transfer PLTS - genset serta monitoring tegangan berbasis mikrokontroler yang diterapkan di kantor desa Tanjung Beringin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem otomatis mampu melakukan switching dari PLTS ke genset dalam waktu rata-rata 15 detik, sementara perpindahan kembali ke PLTS terjadi dalam waktu 3 detik. Selain itu, sistem monitoring berbasis IoT memiliki delay rata-rata 2 - 5 detik. Untuk akurasi pembacaan sensor, nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) berada dalam kisaran 0.16% hingga 0.54%, dengan rata-rata eror sebesar 0.33% yang menunjukkan bahwa sistem memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi tegangan. Dengan adanya sistem ini, perangkat desa dapat lebih optimal dalam mengelola kedua baterai secara otomatis sehingga suplai listrik tetap berkelanjutan tanpa gangguan. Penggunaan Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan kondisi baterai dan konsumsi daya secara jarak jauh, sehingga pengguna dapat mengontrol sistem dengan lebih efisien dan cepat. Selain meningkatkan efisiensi energi, dengan sistem ini juga pengguna meningkatkan keamanan operasional di PLTS kantor desa. Dengan demikian, penelitian ini berhasil melakukan perpindahan daya dengan waktu rata rata 3.17 detik, dan penelitian ini juga menunjukan pembacaan tegangan pada Blynk dengna rata rata 0.045 dibandingan dengan multimeter, dan delay seluruh pengukuran didapatkan rata rata 70.7 ms