PC server Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau diletakkan di ruang server. PC server tersebut digunakan untuk menyimpan data sensitif yang diperlukan untuk layanan publik. Agar layanan publik tidak terganggu maka diperlukan suhu dan kelembapan di ruang server yang sesuai dengan standar. Standar suhu ruang server adalah 21-23°C dan untuk standar kelembapan ruang server adalah 45-60% RH. Berdasarkan masalah tersebut maka penelitian ini akan membuat sistem pemantauan suhu, kelembapan, dan kebakaran berbasis Internet of Things (IoT) secara real-time. Sensor yang digunakan adalah DHT22 untuk memantau suhu dan kelembapan dan sensor KY-026 untuk mendeteksi kebakaran. Jika nilai suhu atau kelembapan tidak standar maka sistem akan mengirimkan notifikasi ke Telegram. Jika sensor KY-026 mendeteksi potensi kebakaran maka sistem akan mengirim notifikasi ke Telegram. Mikrokontroler ESP32 membaca sensor DHT22, sensor KY-026, dan mengirimkan data ke LCD dan dashboard website. Nilai suhu, kelembapan dan kebakaran disimpan pada database MongoDB. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata error suhu sebesar 2,40% dengan selisih maksimum 0,5°C, dan error kelembapan sebesar 3,60%. Delay respons sensor terhadap perubahan suhu antara 15–35 detik, deteksi awal rata-rata dalam 2–5 detik. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem bekerja cepat, akurat, dan andal untuk pemantauan kondisi ruang server secara real-time.

Kata Kunci: ESP32, Website, Internet of Things (IoT), KY-026, DHT22.