Ekosistem gambut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, seperti menyerap karbon, menyimpan air, dan menjadi habitat flora dan fauna. Provinsi Riau memiliki kesatuan hidrologis gambut (KHG) terbesar di Sumatera. Namun, sifat kering tak balik (irreversible drying) pada gambut meningkatkan risiko kebakaran saat kemarau, serta potensi banjir saat musim hujan. Pemantauan ketinggian muka air saat ini masih dilakukan secara manual dengan keterbatasan cakupan wilayah dan waktu pengambilan data. Penelitian ini mengembangkan sistem pemantauan muka air gambut berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan komponen sesuai standar industri dan berfokus pada water management. Sistem ini dilengkapi sensor untuk mengukur tinggi muka air, suhu, dan kelembaban. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor muka air memiliki akurasi 81,66% di laboratorium dan 93,85% di area sebenarnya. Sensor suhu menunjukkan akurasi 96,06% di laboratorium dan 94,24% di Area Sebenarnya. Sensor kelembaban memiliki akurasi lebih rendah, yaitu 68,77% di laboratorium dan 58,16% di area sebenarnya. Sistem pengiriman data realtime memiliki tingkat keberhasilan 100%. Sistem ini tidak hanya berpotensi digunakan pada lahan gambut, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai jenis lahan lain yang membutuhkan pemantauan muka air secara berkelanjutan untuk mencegah kebakaran dan banjir.