Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah pemesanan bahan baku yang paling efisien secara ekonomi total biaya persediaan, jumlah cadangan pemesanan, titik pemesanan ulang, serta membandingkan kebijakan perusahaan yang saat ini digunakan dengan metode EOQ dan ROP pada usaha Kerupuk Merah Super Pak Haji Cap Pelangi di tahun 2024. Usaha ini bergerak dalam bidang produksi kerupuk merah, yakni mengolah bahan mentah menjadi produk akhir siap konsumsi. Bahan baku yang digunakan terdiri dari tepung tapioka, garam, dan pewarna makanan. Penelitian ini dikategorikan sebagai studi kuantitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jumlah pemesanan ekonomis untuk tepung tapioka adalah 31.231 Kg, garam 4.027 Kg, dan pewarna makanan 735 Kg. Sementara itu, total biaya persediaan untuk masingmasing bahan adalah Rp 34.666 untuk tepung tapioka, Rp 4.470 untuk garam, dan Rp 816 untuk pewarna makanan. Jumlah persediaan pengaman ditentukan sebesar 1.250 Kg untuk tepung tapioka, 20 Kg
untuk garam, dan 0,7 Kg untuk pewarna. Adapun titik pemesanan ulangnya adalah 11.775 Kg untuk tepung tapioka, 195 Kg untuk garam, serta 6,5 Kg untuk pewarna makanan. Berdasarkan data tersebut,penerapan metode EOQ dan ROP dianggap sesuai untuk digunakan dalam sistem pengadaan bahan baku pada perusahaan, khususnya dengan menerapkan skema pemesanan yang lebih efisien.

Kata Kunci: EOQ, TIC, SS, ROP, dan Perbandingan kebijakan perusahaan dengan metode EOQ dan ROP