Stunting adalah gangguan pertumbuhan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Meskipun stunting di Indonesia menunjukkan penurunan, angka tersebut masih tinggi, sehingga deteksi dini sangat penting. Penelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat lunak untuk mendeteksi stunting pada balita berdasarkan citra gambar, usia, dan jenis kelamin melalui website. Perhitungan berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan metode Body Surface Area (BSA), menggunakan indikator Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dan Berat Badan menurut Umur (BB/U) sesuai dengan standar z-score WHO, di mana anak dengan z-score TB/U di bawah -2SD dianggap stunting, sedangkan z-score BB/U di bawah -2SD menunjukkan berat badan rendah. Hasil pengujian sistem menunjukkan akurasi 98% untuk tinggi badan dan 93% untuk berat badan dengan menggunakan 15 data pengujian. Analisis pengujian Blackbox mengindikasikan bahwa sistem berhasil menjalankan fungsinya dengan baik, sementara pengujian UAT dengan 5 responden memperoleh skor aktual 187 dari 250, atau 74.8%, menandakan penilaian yang baik. Usability Testing dengan 35 responden menunjukkan kinerja sangat baik dalam kategori Learnability, Efficiency, Memorability, Error, dan Satisfaction, dengan nilai keseluruhan 4.32, menunjukkan bahwa website memenuhi harapan pengguna. Pengembangan perangkat lunak ini mengikuti metode Waterfall dari Software Development Life Cycle (SDLC), yang menunjukkan efektivitas dalam memprediksi kondisi stunting pada balita.