Search for collections on Repository Library PCR

Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap HAZ Pada Hasil Pengelasan SMAW Sambungan Butt Joint Pada Plat Baja ST37

Muhammad, Ali Mubarak (2024) Analisa Pengaruh Heat Treatment Terhadap HAZ Pada Hasil Pengelasan SMAW Sambungan Butt Joint Pada Plat Baja ST37. Diploma thesis, Politeknik Caltex Riau.

[thumbnail of Laporan PA (Proyek Akhir)] Text (Laporan PA (Proyek Akhir))
PA M ALI MUBARAK ASLI.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[thumbnail of Poster PA] Image (Poster PA)
POSTER PA M ALI MUBARAK.png - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Pengelasan adalah tahapan penting dalam pembuatan berbagai struktur logam, namun tegangan sisa yang terbentuk selama pendinginan setelah pengelasan dapat mempengaruhi sifat mekanis dan kekuatan material terutama dibagian Heat Affective Zone (HAZ). Oleh karena itu, Post Weld Heat Treatment (PWHT) dilakukan untuk mengurangi tegangan sisa dan meningkatkan sifat mekanis dan kekuatan material pada sambungan pengelasan Pengelasan dilakukan pada posisi 1G dengan jenis sambungan butt-joint menggunakan plat ST37 setebal 10 mm dan elektroda E7016 berdiameter 3.2 mm. Hasil pengelasan terbebas dari cacat setelah melalui proses inspeksi. Spesimen uji dibentuk menggunakan mesin milling untuk pembuatan bevel dengan sudut 30-35°, guna memastikan hasil pengujian yang presisi. Proses heat treatment dilakukan pada suhu ruang, 250℃, dan 600℃.Pengujian tarik menunjukkan bahwa tegangan tarik pada suhu ruangan sebesar 671,79 MPa lebih tinggi dibanding perlakuan panas 250℃ (651,47 MPa) dan 600℃ (639,47 MPa). Elastisitas tertinggi juga ditemukan pada suhu ruangan dengan nilai rata-rata 24.786,017 Nm, sementara pada 250℃ dan 600℃ masing-masing sebesar 15.973,016 Nm dan 18.176,86 Nm. Untuk regangan, perlakuan panas 250℃ memiliki nilai tertinggi 0,0406 mm, diikuti 600℃ dengan 0,036 mm, dan suhu ruangan dengan 0,03 mm. Pada uji bending, tegangan tekan tertinggi terjadi pada 600℃ (98,242 MPa), disusul 250℃ (95,466 MPa), dan suhu ruangan (43,42 MPa). Uji impact menunjukkan kekuatan tertinggi pada suhu ruangan (1,298 J/mm²), diikuti suhu 250℃ (0,57 J/mm²) dan 600℃ (0,41 J/mm²), dengan suhu ruangan menghasilkan kekuatan impact lebih besar dari suhu lainnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: KBK > KBK Jurusan Teknologi Industri > KBK Teknik Mesin (Perancangan, Energi dan Manufaktur)
Divisions: Sarjana Terapan > Jurusan Teknologi Industri > Teknik Mesin
Depositing User: Mr Muhammad Ali Mubarak
Date Deposited: 24 Sep 2024 02:20
Last Modified: 24 Sep 2024 02:20
URI: https://repository.lib.pcr.ac.id/id/eprint/2716

Actions (login required)

View Item
View Item