Sering dijumpai buah durian yang didapatkan dari pengepul belum pasti sesuai dengan apa yang penjual inginkan, karena jumlah yang sangat banyak. Hal ini biasa membuat pihak penjual akan sangat sulit menentukan tingkat kematangan buah durian untuk dijual kembali. Saat ini untuk menentukan kematangan buah durian, penjual hanya menggunakan indra penciuman atau hanya mengandalkan pengalaman yang tentu tidak dapat menjamin bahwa pilihannya akan tepat. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mengurangi permasalahan tersebut, sehingga untuk menentukan tingkat kematangan buah durian akan lebih mudah dan tepat, dengan perpaduan antara pengalaman penjual dalam memilih dan bantuan alat elektronik. Perancangan alat elektronik ini menggunakan mikrokontroller arduino yang memperoleh input dari senor-sensor yang digunakan yaitu sensor gas MQ-3 dan MQ-136. Data input berupa kadar gas Ethanol (C2H5OH) dan Hidrogen Sulfida (H2S) yang akan diolah oleh mikrokontroller Arduino Mega dengan menggunakan metode fuzzy clustering.Untuk menentukan tingkat kematangan durian dengan lebih akurat, digunakan sistem berbasis Arduino yang memanfaatkan sensor MQ-136 dan MQ-3 untuk mendeteksi kadar gas Ethanol dan Hidrogen Sulfida. Pengujian menggunakan metode fuzzy clustering menunjukkan tingkat keberhasilan 85%, dengan 17 keberhasilan dan 3 kegagalan dari 20 durian yang diuji.

Kata Kunci: Buah Durian, Mikrokontroller Arduino Mega, Fuzzy Clustering