Unit Induk Distribusi di Sumatera Barat adalah bagian dari perusahaan yang bergerak dalam distribusi tenaga listrik. Perusahaan tersebut adalah BUMN yang menyediakan tenaga listrik untuk kebutuhan masyarakat. Di dalam struktur organisasinya, terdapat divisi yang fokus pada sistem dan teknologi informasi, dengan tugas utama membantu wilayah kerja dalam mengelola aset Teknologi Informasi. Salah satu ruangan yang dimiliki oleh divisi tersebut adalah ruang Server yang digunakan untuk menyediakan jaringan bagi pegawai. Saat ini, terdapat masalah terkait suhu di ruang Server, di mana pegawai tidak selalu standby di dalam ruangan saat terjadi perubahan suhu yang ekstrim. Oleh karena itu, sebuah proposal disusun untuk memantau suhu dan kelembaban di ruang Server menggunakan teknologi IoT. Proposal ini melibatkan penggunaan ESP32 sebagai microcontroller, sensor DHT22 untuk mengintegrasikan data suhu dan kelembaban, lampu LED Traffict Light sebagai penanda suhu, buzzer akan berbunyi jika suhu melebihi 230C yang terintregasi dengan web dan aplikasi Telegram, yang dimana Telegram berfungsi jika suhu melebihi dari 230C maka notifikasi otomatis akan dikirimkan dan bisa melihat suhu secara real-time dengan mengirimkan command /suhu, dan pada web pegawai juga bisa melihat suhu dan kelembaban secara real-time. Sistem IoT ini sudah melakukan sebanyak 40 data pengujian dengan tingkat keberhasilan yang memuaskan. Pengujian ini mencakup pengujian akurasi sensor DHT22 dengan OpenHAB, pengujian waktu delay sensor, pengujian keberhasilan mengirimkan data ke bot Telegram, dan pengujian delay notofikasi Telegram. Tujuan dari proyek ini adalah untuk membantu pegawai dalam memantau kondisi suhu dan kelembaban di ruang Server agar dapat mencegah kerusakan perangkat keras akibat overheating, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan data.