Alat musik tradisional yang dikenal sebagai angklung yang berasal dari Jawa Barat-Indonesia, diakui sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Namun, saat ini kesenian tradisional seperti angklung mulai terlupakan karena perkembangan teknologi, dan minat masyarakat untuk bermain angklung menurun. Karena permasalahan tersebut, maka dibuatlah proyek akhir Robot Angklung Menggunakan Human Machine Interface. Pada proyek akhir ini menggembangkan robot angklung dengan menggunakan 18 butir aktuator central lock yang bekerja untuk menggoyangkan angklung hingga menghasilkan suara yang melalui input dari display Human Machine Interface. Dengan memanfaatkan module driver motor LM2596, yang dapat mengendalikan gerakan maju dan mundur dari aktuator central lock. Robot ini memiliki tujuan yaitu menggabungkan teknologi modern dengan seni tradisional. Dimensi pada alat ini adalah panjang 1.4 m, lebar 610 cm dan tinggi 636 cm, dengan rincian yaitu kerangka angklung memiliki panjang 1.4 m, lebar 210 cm, tinggi sisi kiri 470 cm, dan tinggi sisi kanan 174 cm. Pengambilan data dilakukan melalui pengujian fungsional sistem kendali, yang menunjukkan bahwa sistem bekerja 100% sesuai dengan perancangan awal, serta pengujian usability melalui kuesioner yang diberikan kepada pengguna. Hasilnya menunjukkan kepuasan sebesar 94.65% dari guru seni budaya dan 91.66% dari masyarakat.