Penilitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun alat mendeteksi madu. Alat ini dirancang untuk mendeteksi tiga parameter penting dalam madu, yaitu pH, kandungan air, dan warna. Sensor pH digunakan untuk mengukur tingkat keasaman madu, yang merupakan indikator penting dalam menentukan kesegaran dan kualitas madu. Sensor Soil Moisture diadaptasi untuk mengukur kandungan air dalam madu, mengingat kadar air yang tepat sangat mempengaruhi stabilitas dan kualitas madu. Sementara itu, Sensor LDR digunakan untuk mendeteksi warna madu, yang seringkali menjadi indikator visual dari kualitas dan jenis madu. Data yang dikumpulkan dari ketiga sensor ini diproses oleh ESP32 dan ditampilkan dalam bentuk informasi yang mudah dipahami, sehingga memudahkan pengguna dalam menilai kualitas madu secara cepat dan akurat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini dapat memberikan data yang konsisten dan dapat diandalkan, menjadikannya solusi potensial untuk evaluasi kualitas madu di lapangan, pada penelitian ini juga menggunakan push button yang bertujuan untuk sebagai menampilkan data dan Reset atau mengatur ulang. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Madu Uray memiliki kandungan air yang paling tinggi (11.90%) dan tingkat keasaman yang paling rendah (4.67). Madu Asli kandungan air (8.19%) pH (3.43) dan Madu Tj kandungan air (8.68%) pH (3.41) memiliki profil yang serupa dalam hal kandungan air dan pH, namun Madu Asli lebih gelap dalam warna (11.05) sengkan madu Urray (9.97). Madu Super memiliki warna dan kandungan air (8.11%) yang konsisten namun berada di sisi lebih rendah untuk warna (9.59) dibandingkan madu lainnya dan memiliki pH (3.41).