Pengelasan menjadi penyambung yang berperan penting dalam perpipaan migas yang merupakan objek vital nasional sebagai transportasi crude oil. Mengelas merupakan salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas ini diperlukan untuk mencairkan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai sebagai bahan pengisi. Setelah dingin dan membeku, terbentuk pula ikatan yang kuat dan permanen. Dalam pengelasan SMAW pada sambungan butt-joint untuk pengisian groove terdapat 4 variasi posisi yang umum digunakan, dengan adanya perbedaan posisi menimbulkan perbedaan kualitas kekuatan sambungan pada setiap variasi. Maka tujuan akan dilakukannya penelitian ini adalah mendapatakan hasil data posisi pengelasan dengan nilai kekuatan paling tinggi diantara setiap variabel, untuk memastikan sambungan pengelasan memiliki kualitas yang optimal dengan menggunakan metode pengujian tarik, impact dan bending. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pengelasan dengan menggunakan variasi posisi 1G dan 3G pada sambungan butt-joint dengan root gap 2,6 mm pada plat ST 37 dengan tebal 10 mm. Pengelasan akan dilakukan oleh pengelas yang tersertifikasi dan hasil pengelasan dipastikan tidak terdapat cacat las, untuk memastikan itu dilakukan inspeksi visual dan NDT penetrant test. Pengambilan data dilakukan dengan 5 spesimen pada pengujian tarik, bending dan impact.