Masalah lingkungan, termasuk limbah cair dari rumah makan, telah
menjadi isu global yang serius. Limbah cair ini mengandung logam
berat dan dapat mengganggu ekosistem serta kesehatan manusia,
berpotensi menyebabkan penyakit seperti hepatitis, diare, dan polio.
Pembuangan limbah ini ke selokan dapat mencemari air, merusak
ekosistem perairan, dan menyebabkan pertumbuhan alga
berlebih.Untuk mengatasi masalah ini, pengembangan teknologi
pengolahan limbah cair sangat penting. Salah satu metode yang efektif
adalah elektrokoagulasi, yang menggunakan daya listrik untuk
mengurangi ion logam dan partikel dalam air melalui proses
elektrolisis. Metode ini didasarkan pada prinsip redoks (reduksi dan
oksidasi).Penelitian ini menganalisis efektivitas elektrokoagulasi
dalam menurunkan pH dan kadar besi (Fe) pada air limbah
menggunakan plat aluminium sebagai elektroda. Pengujian dilakukan
dengan variasi jumlah plat (4 dan 6 plat) serta durasi pengolahan (30
menit dan 60 menit) pada voltase 15 volt. Hasil menunjukkan bahwa
peningkatan jumlah plat dan durasi pengolahan secara signifikan
meningkatkan efisiensi penurunan pH dan kadar besi. Pada
pengolahan dengan 4 plat selama 30 menit, pH turun dari 12 menjadi
11 dan kadar besi dari 3.41 ppm menjadi 2.7 ppm. Dengan 4 plat
selama 60 menit, pH turun hingga 10 dan kadar besi hingga 2.36 ppm.
Dengan 6 plat selama 30 menit, pH turun menjadi 9 dan kadar besi
menjadi 2.0 ppm, sedangkan dengan 6 plat selama 60 menit, pH turun
hingga 8 dan kadar besi hingga 1.3 ppm. Temuan ini menunjukkan
bahwa penggunaan lebih banyak plat dan waktu pengolahan yang
lebih lama lebih efektif dalam menurunkan pH dan konsentrasi besi,
mendukung optimalisasi elektrokoagulasi untuk pengolahan air
limbah.