Retinopati diabetik merupakan komplikasi penyakit diabetes mellitus yang menyerang retina mata yang berakibat memiliki masalah penglihatan bahkan kebutaan. Penyebab dari adanya penyakit ini adalah bisa karena kurangnya pemeriksaan lebih mendalam terhadap faktor risiko dari diabetes. Untuk mengatasi masalah seperti ini, memprediksi gejala penyakit retinopati diabetik sangat diperlukan sebagai pencegahan komplikasi. Salah satu data yang bisa menjadi pengukuran dalam memprediksi penyakit retinopati diabetik yaitu melalui data rekam medis pasien. Untuk melakukan klasifikasi penyakit retinopati diabetik dibentuklah model prediksi menggunakan metode Artificial Neural Network. Data yang digunakan dalam pembuatan model ini menggunakan dataset rekam medis pasien yang didalamnya terdapat jenis kelamin, usia, hasil tes lab, dan riwayat kesehatan pasien sebagai pengukurannya. Dengan model ini diharapkan dapat memprediksi dan mengukur tingkat akurasi penyakit retinopati diabetik. Training dilakukan dengan beberapa skenario seperti rasio pembagian dataset, learning rate, dan epoch. Berdasarkan hasil percobaan data training, akurasi tertinggi mencapai 80%. Selanjutnya hasil pengujian K-Fold Cross Validation menunjukkan akurasi antara hingga 72%. Berdasarkan penelitian ini model mampu memprediksi RD berdasarkan rekam medis pasien.