Sampah menjadi masalah serius di berbagai wilayah, terutama
karena kurangnya pengelolaan yang efektif dan rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah yang
berkelanjutan. Bank Sampah Agrowisata (BSA) di Kecamatan
Rumbai, Pekanbaru, berusaha mengatasi masalah ini dengan
memproduksi dan menjual produk ramah lingkungan. Namun, BSA
menghadapi beberapa kendala seperti pengelolaan data transaksi
yang masih manual, manajemen stok yang tidak efisien, serta
keterbatasan dalam promosi dan pemasaran produk. Untuk
mengatasi masalah ini, penelitian ini mengusulkan pengembangan
sebuah sistem refill produk berbasis website dengan pendekatan
Agile (Scrum). Sistem ini dirancang untuk memonitor transaksi,
mengelola stok barang, dan memperluas pangsa pasar BSA.
Penggunaan metodologi Scrum memungkinkan tim pengembang
untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan dan
meningkatkan responsivitas terhadap umpan balik pasar.
Implementasi Scrum yang dimulai dari 4 Maret hingga 19 Juli 2024,
menggunakan Trello sebagai alat kolaborasi dan pengelolaan
proyek. Sistem ini diuji menggunakan 3 tipe pengujian yaitu
Blackbox yang diujikan oleh pengembang, User Acceptance Testing
yang diujikan oleh Pengelola BSA, dan System Usability Scale yang
diujikan oleh pelanggan. Meskipun terdapat kendala dalam
pelaksanaan, hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem berhasil
memenuhi kebutuhan fungsional dan non-fungsional dengan tingkat
kepuasan pengguna yang cukup baik, serta memberikan solusi yang
signifikan bagi pengembangan operasional BSA.