Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pemblokiran situs negatif menggunakan metode content filter pada Mikrotik dan Juniper. Fokus utama adalah pada performa dan tingkat keketatan pemblokiran. Latar belakang masalah mencakup peningkatan penggunaan internet dan dampak negatif dari akses ke situs berbahaya. Metodologi meliputi konfigurasi dan pengujian fitur Layer 7 Protocol pada Mikrotik dan URL Pattern pada Juniper. Hasil menunjukkan bahwa Juniper lebih efektif dengan tingkat pemblokiran 100%, sementara Mikrotik mencapai 81%. Perbedaan ini disebabkan oleh keterbatasan Mikrotik dalam menangani situs HTTPS terenkripsi dan keefektifan pola regular expression. Juniper menunjukkan keunggulan dalam memblokir semua URL yang diinputkan. Kesimpulannya, Juniper lebih unggul dalam pemblokiran situs negatif dibandingkan Mikrotik. Saran untuk pengembangan meliputi pemanfaatan deep packet inspection untuk filtering yang lebih kuat dan perbandingan dengan perangkat lain seperti Fortigate. Penelitian ini memberikan wawasan penting tentang efektivitas content filtering dalam meningkatkan keamanan akses internet dan membatasi akses ke konten berbahaya.