Keamanan jaringan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam sebuah instansi dan organisasi karena komputer saling terhubung untuk mempermudah pertukaran informasi. Namun di sisi lain, semakin pesat pengguna jaringan komputer juga sebanding dengan bertambahnya serangan pada suatu sistem oleh intruder. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan dua sistem keamanan, yaitu Wazuh sebagai Security Information and Event Management (SIEM) dan Suricata sebagai sistem pendeteksi serangan Intrusion Detection System (IDS) dengan notifikasi ke Telegram. Integrasi tersebut dapat memantau log jaringan secara real-time dan mendeteksi serangan keamanan pada jaringan komputer. Selanjutnya, notifikasi akan dikirimkan melalui aplikasi Telegram kepada admin jaringan agar dapat segera mengambil tindakan first response. Pengujian dilakukan menggunakan server yang menggunakan firewall yaitu E-Learning dan server yang tidak menggunakan firewall yaitu server lokal, kemudian pengujian dilakukan dengan empat cara serangan yaitu Denial of Service, SQL Injection, Brute Force dan Directory Scanning dengan menguji satu persatu dan hybrid yaitu melakukan serangan sekaligus. Hasil pengujian yang dilakukan pada penilitian ini menunjukkan bahwa sistem monitoring telah berhasil dilakukan dengan melakukan pengujian penyerangan Denial of Service, SQL Injection, Brute Force dan Directory Scanning , namun pada Denial of Service yang diuji pada server E-Learning tidak dapat dilakukan dikarenakan server telah menggunakan firewall untuk melakukan pemblokiran serangan. Untuk pengujian pada server lokal telah berhasil dilakukan pada semua serangan. Pengujian penyerangan dapat disimpulkan dengan persentase keberhasilan yaitu 87,5%. Sistem dapat mengirim notifikasi alert yang telah berhasil diterima oleh System Administrator melalui bot telegram.