Kelurahan Okura, Kecamatan Rumbai Timur, Kota Pekanbaru, Riau merupakan daerah yang sedang berkembang di bidang, perkebunan, industri, pendidikan, dan perumahan, serta memiliki berbagai tujuan wisata. Daerah ini memerlukan layanan komunikasi suara dan data secara signifikan. Namun, jaringan LTE di wilayah tersebut masih menghadapi masalah seperti blank spot, kualitas sinyal yang kurang memadai, dan throughput yang rendah. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan untuk melakukan perancangan simulasi Transmisi Microwave link pada daerah blank spot terkhusus pada daerah Okura, Rumbai Timur, Kota Pekanbaru. Teknologi telekomunikasi microwave link yang banyak dimanfaatkan untuk berkomunikasi tidak hanya 4G LTE tapi bisa untuk semua sistem misalnya 2G,3G. Penggunaan link microwave harus diterapkan untuk komunikasi line of sight (LOS). Perencanaan link microwave ini menjadi kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penghalang, fading, atenuasi, noise, dan jarak. Dari perancangan yang dilakukan pada software patloss 5 bahwa EIRP dari Site Okura-PT Sir sebesar 59.42 dBm dan pada site Perawang- PT Sir sebesar 47.82 dBm, free Space loss yang terjadi pada lintasan Site Okura PT Sir sebesar 136.09 dB dan pada site PT Sir perawang 136.78dB. Akhirnya, diperoleh received signal pada masing-masing site sebesar --39.96 dBm untuk link Okura PT Sir dan -57.91 untuk link Perawang- PT Sir. Dengan demikian, fading margin pada link microwave ini memiliki nilai sebesar 36.54dB dengan availability sebesar 99.99971%, sedangkan pada link PT Sir perawang dimana Rx threshold nya sebesar -85.00 dan untuk fading margin sebesar 27.09dB dengan availability sebesar 99.99688%.

Kata kunci : Blank spot, Pathloss 5.0,Line of Sight, Microwave.