Di Indonesia, pemeliharaan jalan menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tingkat nasional, dengan dukungan dari dinas terkait di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Namun, di Provinsi Riau, ditemukan kendala dalam pemetaan jalan berlubang, yang disebabkan oleh lambatnya pengumpulan data kerusakan jalan. Berdasarkan wawancara dan survei yang dilakukan, mayoritas masyarakat mengakui bahwa jalan berlubang menghambat perjalanan mereka, namun banyak yang tidak mengetahui cara melaporkannya, dan perbaikan sering kali memakan waktu lebih dari satu tahun. Untuk mengatasi permasalahan ini, dikembangkan sebuah Aplikasi Multiplatform Sistem Informasi Pendeteksi Jalan Berlubang Menggunakan Metode Prototyping. Aplikasi ini mengintegrasikan teknologi Geographical Information System (GIS) dan Google Maps untuk memetakan dan melaporkan lokasi jalan berlubang secara real-time. Dengan memanfaatkan Laravel sebagai REST-API dan React Native sebagai frontend, aplikasi ini bisa diakses melalui berbagai perangkat, termasuk smartphone dan tablet, untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan kondisi jalan dan membantu pemerintah daerah merespons secara cepat. Pengujian blackbox menunjukkan implementasi fitur website berhasil. Pengujian usability oleh pihak masyarakat mendapat presentase 92 % dan untuk Binamarga dan UPT rata-rata sebesar 85,4%, dimana artinya aplikasi dan sistem Jalanku telah diterima baik oleh masyarakat dan Binamarga serta UPT. Untuk pengujian responsive sudah dapt menyesuaikan berbagai ukuran layar dan perangkat. Kemudian pengujian akurasi menunjukkan titik marker map aplikasi sama persis dengan Gmaps. Hasil pengujian performance juga menunjukkan rata rata perdetik user mengakses tiap halaman aplikasi JalanKu adalah 2 detik yang artinya performance aplikasinya baik.
Kata kunci: Aplikasi multiflatform, deteksi, GIS, Google Maps.infrastruktur jalan, jalan berlubang, prototyping.