Mesin pengaduk adonan briket telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses produksi briket di industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pitch (jarak antara dua belitan) dan gap (jarak antara pengaduk dengan dinding mesin) terhadap kinerja pengaduk pita heliks ganda dalam mengaduk adonan briket. Metode numerik yang digunakan adalah Discrete Element Method (DEM), dengan menggunakan kecepatan pengadukan 50 rpm dan ukuran partikel 10 mm. Pada simulasi ini, campuran briket dimodelkan sebagai dua material granular yang terdiri dari partikel berbentuk bola. Partikel-partikel tersebut dikarakterisasi menggunakan densitas, dengan serbuk briket sebesar 766 kg/m3 dan lem kanji sebesar 1000 kg/m3. Hasil simulasi menunjukkan bahwa variasi pitch dan gap secara signifikan mempengaruhi distribusi torsi, daya mekanik, dan aliran adonan. Pengaduk dengan pitch 1 memiliki torsi dan daya terkecil, kemudian torsi dan daya mekanik meningkat sekitar 260% pada pengaduk dengan pitch 1,5. Kemudian pengaduk dengan pitch 2,5 memiliki torsi dan daya mekanik yang sangat tinggi dengan peningkatan dari pengaduk sebelumnya sekitar 1500%. Peneliti menyimpulkan bahwa pengaduk double helical ribbon dengan jarak pitch 1,5 dan gap 10 mm merupakan pengaduk yang sesuai untuk digunakan, dengan torsi dan daya sebesar 41,62749 Nm dan 318,3174 W. Hal ini dikuatkan dengan hasil simulasi dengan penilaian secara visual yang menunjukkan bahwa gaya geser dan homogenitas berada pada kondisi optimal, meskipun torsi dan daya tidak terlalu mendekati hasil perhitungan desain yaitu 53,0836 Nm dan 277,8042 W.