Perkembangan teknologi yang semakin pesat dapat menimbulkan permasalahan diantaranya adalah kejahatan internet (cybercrime). Tindakan ini dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang bersifat illegal dan merugikan pengguna dan penyedia fasilitas layanan internet. Hal ini dapat dilihat di berbagai media cetak maupun media elektronik. Serangan Cross-Site Scripting (XSS) merupakan sebuah tindak kejahatan internet yang sering terjadi. Jenis serangan ini berupa peretasan terhadap situs-situs website dan pencurian data dengan menyuntikkan kode script kedalam sebuah web server. Sehingga hal ini perlu dilakukannya digital forensik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan melakukan dokumentasi rekam jejak digital serta melaporkan hasil bukti digital terhadap kasus serangan siber cross-site scripting. Untuk melakukan pengakuisisian barang bukti tersebut diperlukan sebuah metode static forensic untuk mendapatkan hasil barang bukti yang sah dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Setelah mendapatkan barang bukti yang sah, perlu adanya pemeriksaan, analisis dan laporan atas barang barang bukti yang diakuisisi dengan standard operating procedure (SOP) dari National Institute of Standards and Technology (NIST). Dalam laporan proyek akhir ini, didapatkan artifak-artifak barang bukti digital (evidence) dengan menggunakan metode static forensic. Bukti digital yang didapatkan berupa disk image, file access.log yang mencatat seluruh permintaan yang dilakukan pelaku terkait serangan reflected cross-site scripting dan stored cross-site scripting yang tercatat pada log server, dan IP Address pelaku. Dari hasil pengumpu, pemeriksaan dan analisis barang bukti tersebut, diolah dan disajikan sebagai laporan hasil investigasi digital forensik untuk memperkuat kasus hukum terhadap pelaku serangan.