Pemanfaatan rooftop dapat menjadi solusi bagi pertanian urban dalam bercocok tanam pada daerah urban. Hanya saja, tahun 2023 akan terjadi musim kemarau panjang dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga diperlukan cara penyiraman yang presisi untuk mencegah pemborosan air, karena seringkali menimbulkan pemborosan air akibat penyiraman yang tidak tepat, dan penyiraman yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi tanaman, misalnya pada tanaman sawi yang hanya membutuhkan kadar air sekitar 50%. Masalah tersebut
dapat diatasi dengan Sistem Wireless Precision Irrigation (WPI) berbasis IoT. Sistem ini bekerja secara otomatis dengan cara menyiram tanaman menggunakan metode penyiraman sprinkler berdasarkan pengukuran kelembaban tanah dengan sensor soil moisture, pengukuran pH dengan sensor pH tanah dan pengukuran debit air dengan sensor flowmeter. Melalui serangkaian pengujian dengan tanaman sawi sebagai acuan, ditemukan bahwa sistem ini mampu mengukur kelembaban tanah dengan rata-rata akurasi sebesar 96.182% dan pH tanah dengan akurasi sebesar 98.923%. Debit air yang terukur oleh sensor flowmeter sebesar 32.28L untuk 4 area penanaman sawi yang artinya mencapai tujuan penghematan air. Penggunaan sistem WPI menampilkan grafik pertumbuhan tanaman sawi yang baik dan subur. Kelembapan dan pH tanah area yang menggunakan sistem tetap terjaga, yaitu jika dirata-ratakan 58.15 dengan pH 5.81, sedangkan media tanam siram manual kelembapan sebesar 66.64 dengan pH 5.69. Dengan demikian, hasil dari sistem WPI menunjukkan keunggulan dibandingkan dengan metode
konvensional dalam menghadapi tantangan pertanian urban di
rooftop.