Berdasarkan user research, sekitar 50% pemasar menggunakan jasa influencer untuk mendorong prospek penjualan dan 40% berfokus pada brand awareness. Tujuan penelitian ini merancang aplikasi BrandQu sebagai platform influencer marketing yang menawarkan solusi kepada UMKM dengan menerapkan metodologi design thinking. Penerapan design thinking menghasilkan high-fidelity prototype yang diuji kepada calon pengguna sebanyak dua iterasi. Hasil pengujian usability menunjukkan aspek efektivitas dan efisiensi berada pada interpretasi Baik dan kuesioner UEQ pada skala Kejelasan dan Efisiensi belum mencapai kriteria Baik. Kemudian indikator UX Honeycomb menunjukkan urutan variabel yang memengaruhi pengalaman pengguna. Urutan variabel tertinggi adalah desirable, credible, valueable, findable, usable, useful dan accessible. Berdasarkan urutan tersebut, rendahnya variabel accessible dipengaruhi keterbatasan prototype yang hanya bisa diakses menggunakan perangkat pihak ketiga. Dikarenakan masih ditemukan beberapa aspek yang belum mencapai kriteria Baik dan didapatkan feedback perbaikan dari pengguna maka dilakukan iterasi untuk mengoptimalkan user experience pada prototype aplikasi BrandQu. Adapun hasil pengujian iterasi kedua terjadi peningkatan pada aspek efektivitas dan efisiensi yang mencapai interpretasi Sangat Baik. Kuesioner UEQ skala Daya Tarik, Ketepatan, Stimulasi dan Kebaruan mencapai kriteria Excellent sedangkan skala Kejelasan dan Efisiensi mencapai kriteria Good. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prototype aplikasi BrandQu memberikan persepsi yang positif dari user experience dan usability.