Pada penelitian yang dilakukan oleh Naufal (2023), telah tercipta alat untuk peleburan limbah plastik rumah sakit. Namun, terdapat beberapa kekurangan sehingga pada penelitian ini dilakukan modifikasi pada proses pembakaran dan memberikan variasi bahan bakar, yakni arang tempurung, arang kayu, dan briket. Ketiga variasi bahan bakar tersebut akan dilakukan pengujian untuk mendapatkan nilai suhu dan waktu peleburan sehingga dapat mengetahui nilai konsumsi bahan bakar dan efisiensi termal dari setiap bahan bakar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan limbah plastik rumah sakit khususnya infus dengan berat 100 gr, dengan ketinggian ladle 15 cm. Massa pada setiap variasi bahan bakar yang digunakan sebesar 1 kg. Nilai kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan sampah plastik pada bahan bakar arang tempurung, arang kayu, dan briket masing-masing sebesar 214,34 kJ, 184,82 kJ, dan 270,93 kJ dengan konsumsi bahan bakar masing-masing sebesar 65,4 gram/menit, 70,8 gram/menit, dan 79,8 gram/menit. Dari hasil pengujian terhadap 3 (tiga) variasi bahan bakar didapatkan nilai AFR tertinggi pada bahan bakar arang tempurung yakni 60 : 1. Hal ini menandakan bahwa pembakaran pada bahan bakar arang tempurung lebih optimal. Sedangkan bahan bakar yang memiliki efisiensi termal paling besar adalah bahan bakar arang kayu sebesar 24,2 %.
Kata kunci: AFR, Efisiensi Termal, Konsumsi Bahan Bakar, Limbah Plastik