Dalam sistem pengukuran aliran terdapat beberapa metode yang digunakan, salah satunya yaitu dengan menggunakan metode perbedaan tekanan. Prinsip kerja dari metode perbedaan tekanan ini yaitu dengan memasang alat ukur perbedaan tekanan yaitu pitot static tube yang dapat membaca tekanan statis dan tekanan stagnasi. Dari perbedaan tekanan yang didapat maka bisa menghitung kecepatan aliran yang ada. Kecepatan aliran yang mengalir akan menghasilkan profil kecepatan yang berbeda. Dengan begitu untuk melihat profil kecepatan fluida pada daerah masuk, maka digunakan alat ukur Pitot static tube dan pipa bening ½ inchi agar dapat melihat proses naik turunnya pitot static tube. Hasil pengukuran akan dibaca menggunakan sensor Mpx5010dp yang telah terhubung dengan pitot static tube dan arduino uno. Hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD 20x4. Proses pengukuran dilakukan dengan 2 buah debit yang berbeda yaitu 13 lpm dan 15 lpm dengan 3 titik yang berbeda 0 cm, 2 cm, dan 4 cm dari titik tengah pipa. Berdasarkan hasil pengujian yang didapatkan kecepatan fluida pada titik 0 akan lebih cepat dari pada titik 2 dan titik 4, dan juga semakin jauh pengukuran dilakukan dari keluaran aliran air dari tandon maka kecepatan akan semakin berkurang. Kecepatan aliran air akan semakin melambat jika aliran semakin dekat dengan dinding pipa karna terjadinya gesekan. Nilai error yang didapatkan dari pembacaan sensor mpx5010dp 0.14% untuk input 1 dan 1.9% dengan kedua buah input. Hasil kecepatan rata – rata dari pengujian pada posisi 1 (kecepatan 13 lpm) = 1.47 m/s, posisi 2 (kecepatan 13 lpm) = 1.28 m/s, posisi 3 (kecepatan 13 lpm) = 1.02 m/s. posisi 1 (kecepatan 15 lpm) = 1.77 m/s. posisi 2 (kecepatan 15 lpm) = 1.61 m/s. posisi 3 (kecepatan 15 lpm) = 1.47 m/s.