Penelitian ini mengeksplorasi dampak penyelenggaraan pendidikan vokasi, khususnya di SMK Negeri 6 Pekanbaru, terhadap jalur karir lulusan. Hasil dari tracer study tahun 2022 menunjukkan bahwa 24,69% lulusan memilih untuk kuliah, 36,63% bekerja, 31,28% masih mencari pekerjaan, dan 6,17% memutuskan berwirausaha. Implikasi temuan ini menyoroti perhatian terhadap kualitas pendidikan di SMK. Algoritma PCA dan K - Means digunakan untuk memberikan rekomendasi keberlanjutan karir lulusan.
Analisis yang dilakukan dengan PCA dan K-Means memberikan informasi bermanfaat tentang pola keputusan karir lulusan. Nilai plot Silhouette dengan integrasi PCA dengan K-Means di platform Orange naik lebih dari 0.430 dibandingkan dengan K-Means hanya 0,021. Untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Komputer Jaringan, mendominasi opsi bekerja dan menekankan betapa pentingnya menjalin kerjasama dengan dunia industri. Dengan memasukkan PCA, pemahaman tentang karakteristik lulusan menjadi lebih baik, dan ini memungkinkan rekomendasi yang lebih akurat.
Berdasarkan hasil penelitian dengan PCA dan K-Means, lulusan SMK Negeri 6 Pekanbaru menunjukkan bahwa 38% memilih untuk Bekerja, 32% memilih untuk Kuliah, 30% memilih untuk Bekerja dan Wirausaha dengan rekomendasi perlunya peningkatan dari fasilitas terkini yang belum optimal, dan adanya pembaharuan secara terus menerus dari info lowongan kerja yang dirasa masih kurang sehingga tujuan dari penelitian untuk memastikan bahwa pilihan sekolah di SMK sesuai dengan minat, bakat, dan potensi peserta didik, agar lulusan menjadi terampil dan berkualitas dapat tercapai. Implementasi sistem diharapkan mengurangi kesenjangan keterampilan dan kebutuhan dunia kerja, serta memberikan kontribusi positif pada manajemen pendidikan dan kualitas pembelajaran berbasis karakter di SMK.
Kata Kunci: Kualitas Belajar, SMK, Unsupervised Learning, PCA, K - Means