Banyak cara dalam memanajemen suatu jaringan komputer contohnya seperti manajemen bandwidth, manajemen hak akses, dan sebagainya. Namun, para teknisi masih melakukan konfigurasi secara satu persatu kepada setiap perangkat switch dan router di dalam sebuah infrastruktur jaringan. Kemudian muncul ide dari para peneliti yang berupa sebuah konsep Software Defined Network (SDN), yang di mana manajemen jaringan akan berpusat kepada satu controller. Controller yang digunakan adalah OpenDayLight. Pada pengujian konektivitas menunjuk ping secara keseluruhan dari PC1 maupun PC2 ke DNS kurang stabil dikarenakan packet loss yang dihasilkan cukup besar yaitu berkisar 40% dengan RTT 25 ms. Adapun ping antar PC tampak normal dan stabil tanpa adanya packet loss. Ketidakstabilan yang terjadi disebabkan karena PC berusaha untuk melakukan konektivitas diluar lingkup jaringan SDN. Pada pengujian QoS dengan topologi yang sama menunjukkan bahwa menggunakan SDN memperoleh hasil yang lebih baik dari sisi Troughput yaitu 172 KB/s dan Delay yaitu 10 ms namun untuk Packet Loss lebih baik tanpa SDN yaitu 0,001 %. Pengujian ini dilakukan di Lab Politeknik Caltex Riau dengan menggunakan perangkat keras berupa CPU dan MikroTik, kemudian perangkat lunaknya adalah OpenDayLight, MikroTik, OpenFlow, OpenFlow Manager dan Wireshark.
Kata kunci: SDN, OpenDayLight, MikroTik, OpenFlow, OpenFlow Manager.