Beberapa penelitian sebelumnya telah berkutat pada pembahasan pengujian viskometer bola jatuh, namun belum spesifik kepada pembahasan nilai rasio bola/ tabung uji terbaik dalam pengujiannya. Dari dua penelitian utama terdahulu, penulis mendapatkan dua jangkauan rasio diameter bola/ tabung uji, setelah merangkum dan menganalisa keterangan beserta data keakurasian nilai viskositas penelitan tersebut. Jangkauan rasio penulis didapat dari selisih data rasio kedua penelitian, guna mengetahui rasio terbaik yang dapat menghasilkan data paling mendekati nilai viskositas referensi. Metode yang digunakan merupakan akumulasi beberapa penelitian sebelumnya, dengan tambahan alat uji eksperimental. Penelitian ini menggunakan bola aluminium (2641,83 kg/m3), berdiameter 40 mm, dan dengan 5 variasi diameter dalam tabung uji, yaitu 56 mm, 70,6 mm, 82,55 mm, 98,7 mm, dan 123,2 mm. Metode pengambilan data menggunakan kamera dengan range shutter speed 1/4000 hingga 1/30 detik, dan pengolahan data kecepatan terminal dilakukan menggunakan software Tracker. Fluida uji sebagai acuan viskositas, yaitu sabun (999,05 kg/m3), air (922,6 kg/m3), gliserol (1219 kg/m3), madu (1350,8 kg/m3) dan oli SAE 40 (858,75 kg/m3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio diameter bola/tabung uji senilai 0,325 menghasilkan nilai selisih paling kecil terhadap nilai viskositas referensi, dibanding hasil data dari rasio lainnya. Diketahui pula bahwa semakin kecil rasio diameter bola/ tabung uji, nilai viskositas yang dihasilkan pun semakin presisi.
Kata Kunci: Viskositas, Bola Jatuh, Efek Dinding