Masyarakat memanfaatkan kemiri untuk menumbuhkan rambut, menyembuhkan luka kulit, ulser, diare, asma, dan meningkatkan efek analgesic, Adawiyah (2017)[1]. Kemiri juga biasa digunakan sebagai obat yang berfungsi menghilangkan atau mengurangi rasa sakit (mengandung analgesic). Obat analgesik secara selektif menghilangkan rasa sakit dengan mempengaruhi sistem saraf pusat atau pada mekanisme nyeri tepi tanpa menghilangkan kesadaran. Dilihat dari kegunaan dan manfaat banyak masyarakat berupaya mengolah kemiri menjadi minyak dari biji utuh kemiri. Akan tetapi masih banyak masyarakat masih menggunakan cara manual dalam prosesnya seperti memecahkan cangkang kemiri dengan dipukul, dijatuhkan dari ketinggian, dilempar kedinding, dan dirol.
Prinsip kerjanya yaitu kemiri dengan cangkang dimasukan ke dalam Hopper, kemudian operator menghidupkan mesin, kemudian Motor Phase 1 aktif dan poros penggerak mulai berputar (pemecah atau pendorong). Kemiri akan pecah dan operator akan membuka penutup bawah agar kemiri yang sudah terpecahkan jatuh melalui jalur keluaran kemiri. Pada Rancang bangun mesin pemecah cangkang biji kemiri ini menggunakan mata motor AC 1 hp dengan rpm 1400, gearbox WPO 50 rasio 1:50, Besi Rangka UNP 50, Bearing, Copling, Besi Poros, dan Besi plat.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, mesin pemecah cangkang biji kemiri ini membutuhkan waktu sekitar 1,24 -1,25 detik untuk memecahkan 10 – 15 buah biji kemiri. Mesin ini mampu memecahkan 288kg/jam biji kemiri yang belum dijemur, dan 242,2kg/jam biji kemiri yang sudah dijemur. Selama dilakukannya proses pengujian, Mesin ini mengkonsumsi daya listrik lebih kurang sebesar 694,1watt untuk setiap pengujian.