Padi merupakan makanan pokok masyarakat indonesia. Padi merupakan cikal bakal yang kemudian diolah menjadi beras. Berdasarkan hasil Survei KSA, pada tahun 2021, luas panen padi mencapai sekitar 10,41 juta hektar atau mengalami penurunan sebanyak 245,47 ribu hektar (2,30 %) dibandingkan tahun 2020. Sementara itu, produksi padi tahun 2021 yaitu sebesar 54,42 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras tahun 2021 mencapai sekitar 31,36 juta ton, atau turun sebesar 140,73 ribu ton (0,4 %) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2020. Misi untuk meningkatkan produktivitas padi dalam implementasinya terkendala karena serangan hama burung yang memakan buah padi ketika sudah matang. Selama ini pengusiran hama burung oleh petani masih mengunakan cara manual seperti memasang tali yang ujungnya di beri kaleng, dan menggunakan orang - orangan sawah yang sistem geraknya memanfaatkan tenaga manusia. Untuk mempermudah pekerjaan petani maka dirancang sebuah alat pengusir burung berbasis Mikrokontroller dengan tenaga surya. Alat ini mengunakan 6 buah sensor passive infrared yang di susun dalam box yang berbentuk tabung untuk mendeteksi pergerakan burung, speaker sebagi alat untuk menakuti burung. Sistem kerja alat ini mendeteksi pergerakan burung yang datang, lalu speaker akan aktif selama 30 detik dengan mengeluarkan suara burung elang. Berdasarkan hasil pengujian unjuk kerja alat pengusir hama burung dapat bekerja dengan maksimal jarak 4 meter, Hal ini dibuktikan dengan pengujian yang telah dilakukan sebanyak 5 kali pada jarak yang berbeda pada setiap bagian sensor pir. Namun pada jarak pengujian 5 meter sensor pir tidak bisa mendeteksi pergerakan hama burung. Dari hasil keseluruhan pengujian alat dapat menjangkau area 5 meter x 5 meter, dengan tingkat akurasi alat sebesar 80%.

Kata Kunci : hama burung, sensor passive infrared, tanaman padi, mikrokontroler.