Pada proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO pada dasarnya dibutuhkan alat untuk merontokkan buah kelapa sawit dari tandannya (Thresher). Proses perontokan secara umum dapat dilakukan dengan cara dipukul dan dijatuhkan. Perontokan dengan cara dipukul merupakan perontokan yang mendekati cara manual. Perontokan dengan cara dipukul menggunakan mekanisme perontok berupa batang pemukul yang terpasang pada poros pemukul. Batang pemukul terbuat dari besi plat yang tersusun pada poros. Pergerakan poros perontok dihasikan menggunakan mesin diesel. Susunan batang pemukul merupakan parameter yang divariasikan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji eksperimental dan membuktikan pengaruh susunan batang pemukul terhadap kapasitas, efisiensi dan daya perontokan pada mesin perontok kelapa sawit. Susunan batang pemukul divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu susunan batang pemukul single helix, double helix dan triple helix. Jumlah batang pemukul sebanyak 11 buah. Kecepatan putar poros pemukul 415 rpm dan buah kelapa sawit dirontokkan sebesar 30 kg. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh susunan batang pemukul pada mesin perontok memiliki perbedaan yang nyata pengaruhnya terhadap kapasitas, efisiensi dan daya perontokan buah sawit. Susunan batang pemukul double helix memiliki kapasitas perontokan terbaik yaitu 875 kg/jam. Untuk efisiensi perontokan terbaik pada susunan batang pemukul triple helix yaitu sebesar 90 %, dan daya perontokan terbesar didapatkan pada batang pemukul triple helix yaitu sebesar 3.369 Watt.